
Penyakit jantung sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya menyerang orang tua. Namun, kenyataannya, penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, termasuk mereka yang berusia 20-an. Di Palu, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penyakit jantung di kalangan generasi muda dan pentingnya pencegahan sejak dini.
1. Mengapa Penyakit Jantung Menjadi Masalah di Usia Muda?
Penyakit jantung pada usia muda dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang buruk, dan faktor genetik. Beberapa penyebab utama yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kalangan remaja dan dewasa muda meliputi:
- Kebiasaan Merokok: Merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Banyak remaja yang mulai merokok tanpa menyadari dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan jantung.
- Konsumsi Makanan Tidak Sehat: Diet tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang sedentari, di mana seseorang jarang berolahraga, dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya yang berkontribusi pada penyakit jantung.
- Stres: Tingkat stres yang tinggi, terutama di kalangan mahasiswa dan pekerja muda, dapat memengaruhi kesehatan jantung. Stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan memicu kebiasaan tidak sehat, seperti makan berlebihan atau merokok.
2. Gejala Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai
Meskipun banyak orang menganggap penyakit jantung sebagai masalah yang hanya dialami oleh orang tua, gejala awal dapat muncul pada usia muda. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Nyeri Dada: Rasa tidak nyaman atau nyeri di dada, terutama saat beraktivitas, bisa menjadi tanda masalah jantung.
- Sesak Napas: Kesulitan bernapas, terutama saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, bisa menjadi indikasi adanya masalah pada jantung.
- Kelelahan Berlebihan: Rasa lelah yang tidak wajar, bahkan setelah istirahat yang cukup, bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik.
- Detak Jantung Tidak Teratur: Merasakan detak jantung yang cepat atau tidak teratur juga bisa menjadi tanda adanya masalah jantung.
3. Langkah Pencegahan yang Dapat Diambil
PAFI Palu merekomendasikan beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil oleh generasi muda untuk menjaga kesehatan jantung:
- Berhenti Merokok: Jika Anda merokok, segera berhenti. Jika Anda tidak merokok, hindari paparan asap rokok.
- Menerapkan Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat. Batasi asupan makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
- Aktif Secara Fisik: Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berolahraga minimal 150 menit per minggu. Ini dapat membantu menjaga berat badan dan kesehatan jantung.
- Kelola Stres: Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan.
- Rutin Memeriksakan Kesehatan: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan faktor risiko lainnya.
Penyakit jantung tidak lagi menjadi masalah yang hanya dialami oleh orang tua. Generasi muda juga berisiko terkena penyakit ini jika tidak menjaga gaya hidup sehat. PAFI Palu mengajak masyarakat, terutama yang berusia 20-an, untuk lebih waspada terhadap kesehatan jantung mereka. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit jantung sejak dini. Mari bersama-sama menciptakan generasi yang lebih sehat!